Ada banyak sekali bahasa pemrograman yang bisa kita gunakan untuk membangun aplikasi berbasis web. Di Indonesia sendiri salah satu bahasa pemrograman yang sering digunakan dan cukup populer di dunia untuk mengembangkan aplikasi web adalah bahasa pemrograman PHP.
Lalu apa itu PHP ? Kita akan ulas pada artikel ini selengkapnya. Simak sekarang juga !
Daftar Isi
Memahami Apa itu Bahasa Pemrograman PHP?
Menurut Chanel Youtube Arkademy, PHP merupakan singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu salah satu bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat sebuah website yang dinamis.
Website dinamis yaitu web yang kontennya bisa berubah-ubah setiap saat atau sesuai data yang tersimpan di server.
Pernah membuka website Wikipedia ? Wikipedia merupakan salah satu contoh website yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP.
Selain Wikipedia ada juga Facebook, WordPress, dan banyak web besar lainnya yang dikembangkan dengan PHP.
Lalu, Apa itu Server Side Scripting?
PHP juga merupakan salah satu bahasa pemrograman yang termasuk ke dalam Server Side Scripting. Mengapa demikian ?
Karena bahasa pemrograman PHP ternyata diproses pada web server, sehingga semua kode-kode yang ditulis menggunakan PHP akan dijalankan dan disimpan di web server.
Contoh dari web server yang paling banyak digunakan yaitu Apache dan Nginx. Jadi untuk membuat website menggunakan PHP kita membutuhkan salah satu aplikasi web server tersebut untuk menjalankan file-file atau kode-kode PHP yang sudah kita tulis.
Jika kamu ingin menggunakan Apache sebagai web servernya silahkan pelajari tentang XAMPP pada artikel berikut ini : Apa itu XAMPP ? Inilah Ulasan Lengkapnya !
Atau jika sudah memahami XAMPP langsung saja install pada komputer atau laptopmu. Tutorialnya bisa dibaca pada tautan berikut ini : Lengkap ! Cara Install XAMPP pada OS Windows, Linux, dan Mac OS
Fungsi Bahasa Pemrograman PHP
Hanya dengan kode-kode HTML dan CSS sebetulnya kita sudah bisa membuat website, namun website tersebut sifatnya masih statis, tidak bisa melakukan interaksi yang kompleks dengan pengguna dan juga menambahkan sebuah database.
Setelah adanya PHP, pengembangan website dinamis bisa dilakukan dengan mudah. Karena kode-kode pemrograman PHP bisa disisipkan di dalam kode HTML atau bisa dikombinasikan dengan pemrograman lain.
Jadi, dari sini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa fungsi utama PHP yaitu untuk mengembangkan website yang dinamis atau interaktif. Agar lebih jelas berikut ini adalah beberapa uraian dari fungsi php, yaitu :
1. Input, Edit, Hapus, dan Simpan Data
Kita bisa mengimplementasikan CRUD pada sebuah website yang kita kembangkan dengan bahasa pemrograman PHP. CRUD yaitu Create, Read, Update, dan Delete pada sistem database, contohnya yaitu MySQL.
Baca juga :
- 4 Aplikasi Belajar Coding yang Paling direkomendasikan
- Mudah ! Inilah Panduan Belajar Coding untuk Pemula
2. Mempersingkat Kode HTML dan CSS
Jika kita ingin menampilkan sebuah daftar pada HTML maka akan digunakan kode-kode HTML seperti berikut ini :
<!DOCTYPE html> <html> <head> <title>List data dengan kode HTML</title> </head> <body> <h2>Daftar Pasien</h2> <ol> <li>Nama Pasien ke-1</li> <li>Nama Pasien ke-2</li> <li>Nama Pasien ke-3</li> <li>Nama Pasien ke-4</li> <li>Nama Pasien ke-5</li> <li>Nama Pasien ke-6</li> <li>Nama Pasien ke-7</li> <li>Nama Pasien ke-8</li> <li>Nama Pasien ke-9</li> <li>Nama Pasien ke-10</li> </ol> </body> </html>
Maka kode-kode HTML yang panjang tersebut bisa kita persingkat dengan fungsi for di dalam bahasa pemrograman PHP.
<!DOCTYPE html> <html> <head> <title>List data dengan kode PHP</title> </head> <body> <h2>Daftar Pasien</h2> <ol> <?php for ($i= 1; $i <= 1000; $i++) { echo "<li>Nama Pasien ke-$i</li>"; } ?> </ol </body> </html>
Dengan kode-kode di atas maka akan ditampilkan 1000 data. Kebayangkan gimana jadinya jika kita menampilkan 1000 data hanya dengan menggunakan kode-kode HTML saja.
Selain dua fungsi di atas tentunya masih banyak fungsi PHP lainnya.
Sejarah Singkat PHP
Menurut Wikipedia bahasa pemrograman PHP dibuat pertama kali oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Nama awalnya yaitu Form Interpreted (FI) yang merupakan skrip-skrip yang bisa dipakai untuk mengolah data formulir dari sebuah website.
Kemudian Rasmus merilisnya untuk umum dan memberikannya nama PHP/ FI. Setelah itu PHP menjadi open source, sehingga banyak sekali programmer yang tertarik untuk ikut serta mengembangkan bahasa pemrograman tersebut.
Pada tahun 1997 tepatnya bulan November, dirilislah PHP/ FI 2.0. Pada saat itu interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam bahasa pemrograman C, dan terdapat modul-modul ekstensi yang bisa meningkatkan kemampuan secara signifikan.
Masih di tahun 1997, Zend yang merupakan sebuah perusahaan menulis ulang interpreter PHP agar menjadi lebih baik, bersih, dan cepat. Lalu tahun berikutnya Juni 1998, Zend merilis interpreter baru PHP dan meresmikannya sebagai PHP 3.0. Di tahun itulah singkatan PHP berubah menjadi akronim berulang yaitu Hypertext Preprocessing.
PHP 4.0 yang dirilis oleh Zend pada tahun 1999 merupakan versi yang paling banyak digunakan oleh programmer untuk mengembangkan webnya pada awal abad ke 21.
Sedangkan untuk versi selanjutnya PHP 5.0 dirilis oleh Zend pada Juni 2004. Di versi inilah Zend sudah memasukan model OOP atau pemrograman berorientasi objek ke bahasa pemrograman PHP.
Untuk versi terbarunya saat ini yaitu versi 7.0.16 dan 7.1.2 yang resmi dirilis pada Februari 2017.
Baca juga :
- 9 CMS Website Paling Populer Beserta Fungsinya
- 3 Cara Membuat Website dengan WordPress untuk Pemula
- 3 Cara Membuat Website Sendiri Dengan Mudah
- Membuat Website Sekolah yang Modern dan Profesional dengan CMS WordPress
Sintaks Dasar PHP
Dengan penjelasan singkat di atas saya rasa kita sudah memahami apa itu PHP. Setiap bahasa pemrograman tentunya memiliki sintaks dasar yang berbeda-beda. Nah untuk sintaks dasar PHP yaitu :
<?php echo " Selamat datang ... ";
Penjelasan :
- <? php : kode tesebut berfungsi sebagai kode pembuka program PHP, maka ini wajib disetiap kita ingin menuliskan kode-kode PHP
- echo ” Selamat datang …. “ : kode tersebut adalah perintah yang digunakan untuk menampilkan sebuah teks
Lalu kenapa tidak menggunakan kode penutup ?> ? Menutup program dengan kode tersebut sifatnya opsional. Biasanya kode tersebut digunakan saat menggabungkan PHP dengan HTML.
HTML, CSS, dan JavaScript
Hubungan antara bahasa pemrograman PHP dengan HTML, CSS, dan JavaScript dalam konteks pengembangan website adalah sebagai berikut:
HTML (HyperText Markup Language):
- HTML adalah bahasa yang digunakan untuk mendefinisikan struktur dan konten dari halaman web.
- PHP digunakan untuk menghasilkan atau menyisipkan kode HTML ke dalam halaman web. Dengan PHP, Anda dapat membuat halaman web yang dinamis dengan menggabungkan data atau konten yang dihasilkan secara dinamis ke dalam kode HTML.
- Misalnya, Anda dapat menggunakan PHP untuk mengambil data dari database dan menyisipkannya ke dalam template HTML, menghasilkan halaman web yang berubah sesuai dengan data tersebut.
CSS (Cascading Style Sheets):
- CSS digunakan untuk mengatur tampilan dan gaya halaman web, termasuk warna, tata letak, font, dan elemen-elemen desain lainnya.
- PHP dan CSS dapat bekerja bersama-sama untuk membuat website yang lebih menarik secara tampilan. Anda dapat menggunakan PHP untuk menghasilkan nilai-nilai yang diperlukan dalam stylesheet (misalnya, warna latar belakang yang dinamis), dan kemudian menggunakan CSS untuk menerapkannya ke elemen HTML.
JavaScript:
- JavaScript adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk memberikan interaktivitas pada halaman web. Ini mencakup validasi formulir, efek animasi, pemrosesan peristiwa, dan lainnya.
- PHP dan JavaScript seringkali digunakan bersama untuk menciptakan pengalaman pengguna yang lebih dinamis. Anda dapat menggunakan PHP untuk menghasilkan data atau mengisi skrip JavaScript dengan data, sehingga halaman web dapat merespons peristiwa atau tindakan pengguna dengan lebih dinamis dan interaktif.
PHP Itu Sendiri:
- PHP adalah bahasa pemrograman server-side yang memungkinkan Anda untuk memproses data, berkomunikasi dengan database, dan menghasilkan konten dinamis.
- PHP dapat digunakan untuk menghubungkan dan mengintegrasikan semua komponen di atas. Ini dapat memproses permintaan dari pengguna, mengakses database, menghasilkan kode HTML, CSS, atau JavaScript, dan menyediakan konten yang sesuai ke browser pengguna.
Dengan menggabungkan PHP, HTML, CSS, dan JavaScript, Anda dapat membuat website yang dinamis, menarik, dan interaktif. PHP bertindak sebagai mesin pengolahan di sisi server yang menghasilkan kode HTML, CSS, dan JavaScript yang diperlukan untuk menyajikan halaman web yang sesuai dengan permintaan pengguna. Ini memungkinkan Anda untuk membangun website yang responsif dan kaya konten.
Contoh Kode PHP Dasar
Supaya lebih jelas berikut ini adalah contoh kode-kode yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman PHP yang terdapat HTML, CSS, dan Javascript.
<!DOCTYPE html> <html> <head> <title>contoh</title> <style type="text/css"> body{ color: white; } </style> </head> <body> <?php echo "tombol !"; ?> <button type="button" onclick="tombol()">Tekan disini</button> <script> function tombol(){ document.getElementById("contoh").innerHTML = "Halo semua ..."; } </script> </body> </html>
Berikut ini uraian dari kode di atas :
Kode PHP
<?php echo "tombol !"; ?>
Kode CSS
<style type="text/css"> body{ color: white; } </style>
Kode HTML
<!DOCTYPE html> <html> <head> <title>contoh</title> </head> <body> </body> </html>
Kode Javascript
<script> function tombol(){ document.getElementById("contoh").innerHTML = "Halo semua ..."; } </script>
Untuk contoh-contoh kode PHP beserta fungsinya silahkan kunjungi tautan : 29 Contoh Coding Java, C++, PHP, HTML, dan JavaScript. Setiap file php harus disimpan dengan ekstensi .php.
Tipe Data yang Sering Dipakai pada PHP
Beberapa tipe data yang bisa kita gunakan pada pemrograman PHP, di antaranya yaitu :
- Integer: Tipe data ini digunakan untuk merepresentasikan bilangan bulat atau asli (tanpa desimal). Contohnya, 1, -10, atau 1000.
- Float / Double: Tipe data ini digunakan untuk merepresentasikan bilangan desimal, yang dapat memiliki titik desimal. Contohnya, 3.14, -0.5, atau 123.456.
- String: Tipe data ini digunakan untuk merepresentasikan teks. Sebuah string dapat berisi huruf, angka, simbol, dan spasi. Contohnya, “Hello, World!”, “12345”, atau “PHP Programming”.
- Boolean: Tipe data ini hanya memiliki dua nilai, yaitu
true
(benar) danfalse
(salah). Biasanya digunakan untuk operasi logika. Selaintrue
danfalse
, PHP juga mendukung representasi boolean menggunakan 0 (false) dan 1 (true). - Array: Tipe data ini digunakan untuk menyimpan sejumlah nilai dalam satu variabel. Array dapat berisi berbagai tipe data, seperti integer, float, string, bahkan objek lainnya. Ini memungkinkan pengelompokan data terkait ke dalam satu struktur data.
Selain tipe data dasar di atas, terdapat tipe data lain dalam PHP:
- Object: Tipe data ini memungkinkan Anda untuk membuat objek berdasarkan blueprint (class) yang telah didefinisikan sebelumnya. Objek memiliki properti dan metode yang dapat diakses dan dioperasikan.
- Null: Tipe data ini mewakili ketiadaan atau ketiadaan nilai. Ketika suatu variabel dideklarasikan dengan nilai null, itu berarti variabel tersebut tidak memiliki nilai atau belum diinisialisasi.
- Resources: Tipe data ini digunakan untuk merepresentasikan sumber daya eksternal yang dikelola oleh PHP, seperti koneksi database, berkas, atau socket. Ini biasanya diberikan oleh ekstensi PHP tertentu.
- Callbacks: Tipe data ini adalah representasi dari fungsi yang dapat digunakan sebagai argumen atau nilai balik fungsi lain. Callbacks digunakan dalam berbagai situasi, seperti dalam pemanggilan fungsi kembali (callback functions) atau dalam pemrosesan asynchronous.
PHP dan Database MySQL
Website yang dinamis atau interaktif tentunya membutuhkan database untuk menyimpan semua data yang diproses pada web tersebut. Database yang paling populer dan sering disandingkan dengan bahasa pemrograman PHP adalah MySQL.
MySQL adalah sebuah sistem manajemen basis data pertama yang sifatnya open source. Sistem database ini mulai dikembangkan pada pertengahan tahun 1990an. Pada Juli 2019 MySQL juga dinobatkan sebagai sistem database terpopuler kedua setelah Oracle.
Bisa dibilang kolaborasi PHP dan MySQL adalah yang paling populer antara bahasa pemrograman dan database. Penyebabnya tidak lain adalah karena penggunaan PHP untuk membuat aplikasi web sering dikombinasikan dengan MySQL.
Berikut ini contoh penggunaan PHP dan MySQL untuk membuat sebuah form login website.
Penulisan Kode-kode PHP
Ada dua cara yang bisa kita lakukan saat menulis kode-kode PHP untuk membangun sebuah aplikasi web dinamis, yaitu menggunakan PHP Native dan Framework.
1. PHP Native
Ini merupakan metode penulisan kode-kode bahasa pemrograman PHP yang benar-benar dimulai dari awal atau bisa dibilang dari nol.
Disini seorang programmer membuat kerangka kerjanya sendiri untuk mengembangkan website dinamis. Biasanya pemula yang baru belajar PHP disarankan untuk mempelajari PHP Native.
2. Framework PHP
Untuk mempermudah pengembangan aplikasi web dengan PHP kita bisa menggunakan framework PHP. Ada beberapa keuntungan yang bisa kita dapatkan ketika kita memutuskan untuk membuat website menggunakan framework, di antaranya :
- Mengembangkan aplikasi web bisa lebih cepat
- Aplikasi web yang dibangun dengan framework faktanya lebih stabil
- Membantu pemula untuk membuat aplikasi
- Tidak perlu melakukan pengulangan coding
Adapun beberapa framework PHP yang cukup populer dan banyak digunakan oleh para developer yaitu :
- CodeIgniter
- Laravel
- Symfony
- Zend Framework
- CakePHP
- Seagull
Selengkapnya tentang framework PHP bisa dipelajari melalui tautan berikut : 10 Framework PHP yang Paling Populer di Tahun 2020
Penutup
Itulah penjelasan ringkas mengenai apa itu PHP. Semoga bermanfaat dan jangan lupa di share ke temanmu yang lainnya juga.
Sumber gambar utama : https://www.elegantthemes.com