Sekarang kita hidup di era digital, dimana segala sesuatu dapat kita kendalikan hanya dengan menggunakan jari-jari kita. Semua ini dapat terjadi karena adanya metode pengembangan perangkat lunak yang berkembang pesat melebihi apa yang dapat kita bayangkan.
Ada banyak model pengembangan software yang dapat kita pilih, masing-masing menampilkan dasar-dasar sistem dan pendekatan yang berbeda. Hal tersebut berpengaruh terhadap cara kerja dan proses pengaturannya terhadap proyek tertentu.
Untuk menentukan metode yang paling tepat, kita perlu mempertimbangkan beberapa hal penting dari proyek yang akan kita kerjakan. Tujuan akhir proyek, dana yang akan digunakan, tenggat waktu penyelesaian, tim yang terlibat hingga pendapat dari pengguna adalah faktor yang perlu mendapat perhatian. Ke Semuanya harus bekerja secara terpadu agar proyek bisa berhasil dengan pemilihan metode yang tepat.
Daftar Isi
Metode Pengembangan Software Yang Umum Digunakan Saat Ini
Mari kita mengenal enam dari sekian banyak metode pengembangan software yang umum digunakan. Kita juga akan melihat kelebihan serta kekurangan dari masing-masing metode. Dengan demikian kita bisa menentukan metode yang paling tepat untuk digunakan pada proyek mendatang.
1. Metode Pengembangan Perangkat Lunak Waterfall
Metode Waterfall dikenal sebagai metode tradisional yang kini dianggap sudah kuno dan tidak fleksibel. Namun, kita perlu belajar banyak dari metode ini karena metode ini merupakan dasar dari metode-metode baru yang muncul kemudian.
Metode waterfall pertama kali dibuat pada tahun 1970 dan selama beberapa dekade merupakan metode pengembangan perangkat lunak terkemuka dan banyak digunakan.
Jika menggunakan metode ini, kita membutuhkan banyak dokumentasi serta struktur di awal pembuatan. Prosesnya dibagi dalam beberapa langkah dan tahapan yang mandiri. Tahap pertama merupakan tahapan yang sangat penting, Pemahaman penuh dari pengembang dan pengguna mengenai ruang lingkup dan tuntutan proyek sangat dibutuhkan sebelum memulai segala sesuatu.
Tahapan pada metode ini kaku dan biasanya berpola seperti berikut: menentukan ruang lingkup dan persyaratan proyek, menganalisa persyaratan tersebut, membuat desain, menerapkannya, melakukan uji coba, menggunakannya pada proyek dan terakhir mempertahankan atau memeliharanya.
Metode ini kurang fleksibel, karena apa yang ditentukan dari awal oleh pengembang dan pengguna di awal proyek harus benar-benar sempurna. Jika ternyata ada perubahan atau kesalahan selama berlangsungnya proses dan tahapan, maka segala sesuatu harus dimulai dari awal lagi.
2. Metode Pengembangan Perangkat Lunak Agile
Metode pengembangan perangkat lunak Agile ini muncul karena keinginan yang besar untuk dapat meninggalkan metode lama (Waterfall) yang tidak fleksibel. Pendekatan metode ini dirancang untuk mengakomodasi perubahan serta menghasilkan perangkat lunak secara lebih cepat.
Berikut gambaran mengenai metode Agile:
- Lebih menghargai hubungan dan interaksi antar pribadi, tidak hanya memperdulikan sarana (tools).
- Menampilkan kerjasama dengan pengguna selama proses pengembangan berlangsung.
- Memberi tanggapan terhadap munculnya perubahan; tidak hanya melulu mengikuti rencana yang sudah ditetapkan.
- Fokus untuk menampilkan perangkat lunak yang benar-benar berfungsi; bukan hanya sekedar mementingkan dokumentasi.
Berbeda dengan metode waterfall, Agile ditujukan untuk menangani munculnya berbagai variabel dan kekompleksan yang mungkin terjadi dalam pengembangan sebuah proyek.
Kepuasan pengguna merupakan prioritas utama dari metode Agile ini yang diraih dengan terus menerus menghadirkan fitur yang berfungsi dengan baik, teruji serta diprioritaskan.
3. Metode Pengembangan Perangkat Lunak Scrum
Metode Scrum pada dasarnya meminjam filosofi metode Agile dalam hal pengembang dan pengguna harus saling bekerjasama secara terus menerus setiap hari.
Cara kerjanya adalah dengan memecah tujuan akhir menjadi beberapa tujuan kecil pada awal proyek dan mengerjakan terlebih dahulu tujuan-tujuan kecil tersebut. Cara yang digunakan untuk mengerjakan tujuan kecil adalah dengan melakukan pengulangan kerja secara berkala dalam membuat software. Kemudian sesering mungkin menampilkan hasilnya; proses ini biasanya memakan waktu kurang lebih dua minggu.
Selama pelaksanaan pengulangan kerja, pengembang dan pengguna perlu melakukan banyak pertemuan guna menunjukkan hasil sementara dari proyek. Hal ini berguna agar keduanya dapat mengikuti perkembangan terbaru dari proyek serta menampung berbagai masukan mengenai hasil yang ada serta kemungkinan perbaikan atau perubahannya.
Dengan demikian dapat terjadi perubahan dan perkembangan yang lebih cepat menuju hasil akhir yang baik. Hal ini sangat berguna untuk diterapkan pada proyek yang rumit. Pada dasarnya, metode Scrum merupakan gabungan dari struktur dan ilmu dari metode pengembangan software tradisional (Waterfall) dengan fleksibilitas dan praktik pengulangan dari metode Agile yang modern.
Baca juga :
4. Metode Pengembangan Perangkat Lunak RAD (Rapic Application Development)
Metode RAD (Rapid Application Development) merupakan proses pengembangan yang ringkas untuk menghasilkan sistem dengan kualitas tinggi dengan biaya investasi rendah. Biaya pada metode ini dapat ditekan karena memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan cepat.
Ada empat tahapan dalam metode RAD ini yaitu: perencanaan kebutuhan, desain dari pengguna, pembangunan atau konstruksi serta peralihan (dari sistem lama ke sistem baru).
Untuk tahapan desain pengguna dan konstruksi akan terus diulang sampai pengguna menyatakan bahwa hasilnya sudah sesuai dengan keinginan mereka.
5. Metode Pengembangan Perangkat Lunak Prototype
Merupakan metode yang memicu pengembang hanya membuat contoh resolusi guna secara resmi menunjukkan esensi fungsional produk kepada pengguna. Pengembang akan melakukan berbagai perubahan yang diperlukan sesuai dengan permintaan pengguna.
Setelah sampel di atas disepakati, pengembang baru akan membuat produk aslinya sebagai hasil akhir dari proyek. Metode prototype memiliki tendensi untuk dapat menyelesaikan beragam masalah yang terjadi di metode Waterfal.
6. Metode Pengembangan Perangkat Lunak DevOps
DevOps bukan hanya merupakan metode pengembangan sistem saja, melainkan serangkaian praktik yang mendukung budaya keorganisasian.
Metode ini berpusat pada perubahan yang meningkatkan kerjasama antar departemen yang bertanggung jawab terhadap segmen yang berbeda pada pengembangan siklus hidup organisasi. Siklus tadi meliputi pengembangan, jaminan kualitas serta pelaksanaan atau operasi.
Layanan kami :
- Jasa Pembuatan Website Depok
- Jasa Pembuatan Website Tangerang
- Jasa Pembuatan Website Bekasi
- Jasa Pembuatan Website Jogja
- Jasa Pembuatan Website Malang
- Jasa Pembuatan Website Semarang
- Jasa Pembuatan Website Medan
- Jasa Pembuatan Website Solo
- Jasa Pembuatan Website Lampung
- Jasa Pembuatan Website Makassar
Penutup
Keenam metode di atas merupakan metode populer yang sering digunakan dewasa ini. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya, dan menjadi yang terbaik pada situasi dan kondisi tertentu. Jika saat ini Kamu harus menentukan metode mana yang terbaik untuk Kamu, mungkin Kamu bisa mencoba untuk menggabungkannya.
Gabungkan beberapa elemen dari masing-masing metode pengembangan perangkat lunak di atas yang paling sesuai untuk tim dan proyek yang sedang kamu kerjakan saat ini. Hal ini dapat membantu kamu untuk mencapai hasil yang maksimal dengan proses produksi yang aman dan efisien. Selamat mencoba!
Sumber gambar utama : https://sdtimes.com/