Sebelum kamu mulai belajar membuat aplikasi mobile, pastikan kamu sudah mengetahui 3 jenis aplikasi mobile yang bisa dikembangkan sendiri nantinya, yaitu : Native, Hybrid, dan Web.
Lalu apa perbedaan dari Aplikasi Native, Hybrid dan Web ? Temukan jawabannya pada artikel menarik yang akan penulis sajikan kali ini.
Daftar Isi
Apa yang Dimaksud Aplikasi Native?
Umumnya para pemula yang ingin belajar membuat aplikasi berbasis android atau ios akan membuat aplikasi native. Apa itu aplikasi native ?
Aplikasi native bisa juga kita sebut dengan aplikasi asli. Aplikasi native dikembangkan dengan bahasa pemrograman tertentu untuk digunakan pada perangkat mobile dengan sistem operasi Android, iOS, ataupun mobile OS yang lainnya.
Contohnya begini !
- Untuk membuat aplikasi android kita bisa menggunakan bahasa pemrograman java
- Sedangkan untuk membuat aplikasi mobile berbasis iOS kita harus menggunakan bahasa pemrograman swift
Jadi, kalau kita membuat aplikasi native maka aplikasi tersebut hanya bisa berjalan di satu OS saja.
Baca Juga :
- Apa itu Firebase ? Inilah Ulasannya !
- Android Studio Vs Eclipse, Harus Pilih yang Mana ?
- Aplikasi Web : Panduan untuk Pemula
Bahasa Pemrograman yang digunakan
Berikut ini merupakan beberapa bahasa pemrograman yang bisa kita pakai untuk membuat aplikasi native di beberapa platform.
Java
Pengembangan aplikasi native untuk platform android dari dulu sampai dengan sekarang masih di dominasi oleh bahasa pemrograman java.
Kotlin
Selain java bahasa pemrograman baru yang bisa kita gunakan untuk membuat aplikasi native berbasis android adalah Kotlin. Kotlin menjadi bahasa pemrograman baru yang paling banyak diminati untuk dipelajari oleh para programmer. Kotlin diprediksi bisa menjadi bahasa pemrograman mobile paling populer ke depepannya.
Objective C
Untuk mengembangkan aplikasi native berbasis iOS kita bisa menggunakan Objective C.
Swift
Seperti bahasa Objective C bahasa pemrograman ini bisa kita gunakan untuk membuat aplikasi native pada platform iOS.
C#
Jika kamu ingin membuat aplikasi native untuk Windows Phone, maka bahasa pemrograman inilah yang bisa kita gunakan.
Tools untuk Membuat Aplikasi Native
- Eclipse : Merupakan salah satu IDE yang digunakan untuk membuat aplikasi berbasis android menggunakan bahasa pemrograman Java. Namun IDE ini sudah tidak direkomendasikan oleh Google selaku perusahaan Induk OS Android, karena mereka sudah membuat Android Studio.
- Android Studio : Google bekerjasama dengan Jetbrains membuat IDE resmi untuk para developer yang ingin mengembangkan aplikasi android. IDE tersebut adalah Android Studio. Android Studio memang sangat kaya fitur dan bisa dengan mudah digunakan oleh pemula yang baru ingin belajar merancang aplikasi android. IDE ini mendukung pengembangan aplikasi android menggunakan Java atau Kotlin.
- XCode : Software ini digunakan untuk membuat aplikasi berbasis iOS. XCode mendukung bahasa pemrograman Objective C dan Swift.
- Visual Studio : Seperti Android Studio, Visual Studio merupakan IDE besutan Microsoft yang bisa kita pakai untuk merancang aplikasi mobile berbasis Windows menggunakan bahasa C#.
Yang paling disarankan untuk mengembangkan aplikasi android dengan cara native saat ini adalah IDE Android Studio.
Kekurangan dan Kelebihan
Inilah beberapa kelebihan dan kekurangan dari Aplikasi Native
No | Kelebihan | Kekurangan |
1 | UI / UX aplikasi terlihat sangat baik | Hanya untuk satu platform saja |
2 | Terjaminnya kualitas dan kemanan aplikasi | Di butuhkan spesifikasi komputer tinggi. Minimal Ram 3 Gb dan Prosesor Core I3 |
3 | Memiliki akses penuh ke platform yang digunakan (Contohnya : aplikasi bisa mengakses kamera atau map bawaan dari sistem operasi mobile yang sudah tertanam pada perangkat) |
Aplikasi yang sudah dibuat menggunakan Native bisa kita publish ke toko aplikasi seperti Playstore dan Appstore.
Mengenal Apa itu Aplikasi Hybrid?
Saat ini kamu sudah memahami beberapa bahasa pemrograman web ? Mengembangkan aplikasi hybrid merupakan pilihan yang tepat.
Aplikasi Hybrid adalah aplikasi mobile yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman web dengan bantuan SDK native dari platform Android, iOS, dan lainnya. Jika kita ingin membuat aplikasi mobile yang nantinya bisa berjalan di berbagai platform maka kita bisa memilih aplikasi hybrid.
Supaya lebih jelas contohnya begini.
- Kita ingin membuat aplikasi kamus yang bisa berjalan di Smartphone Android dan iPhone, maka solusinya kita membuatnya dengan cara hybrid (menggunakan bahasa pemrograman web).
Materi Kuliah SI/ TI :
- Pemrograman Mobile : Panduan Untuk Pemula
- Mengenal Pemrograman Berorientasi Objek untuk Pemula
- Panduan Awal Belajar Pemrograman Web dalam 10 Menit
- Belajar Pengantar Teknologi Informasi dalam 15 Menit
- Apa itu Sistem Operasi Mobile ? Inilah Ulasan Lengkapnya !
Bahasa Pemrograman yang digunakan
Inilah beberapa bahasa pemrograman yang bisa kita pakai untuk membuat aplikasi hybrid.
- JavaScript : Bahasa pemrograman Javascript pada tahun lalu menduduki peringkat pertama sebagai bahasa pemrograman yang banyak digunakan oleh para developer web ataupun mobile. Kita bisa membuat aplikasi mobile cross platform dengan bantuan framework javascript seperti ReactNative dan NativeScript.
- Dart : Google lah yang mengembangkan bahasa pemrograman ini. Dart bisa kita pakai untuk membuat aplikasi berbasis web dan mobile. Untuk mobile sendiri Dart bisa digunakan untuk pengembangan aplikasi android dan ios dengan bantuan flutter.
- HTML dan CSS : Digunakan untuk membangun UI/ UX aplikasi hybrid.
Tools untuk Membuat Aplikasi Hybrid
- Ionic : Salah satu framework yang bisa membantu kita untuk merancang aplikasi hybrid menggunakan AngularJS, HTML5, dan CSS. Beberapa komponen yang tersedia pada ionic yaitu : button, card, form, tabs, dan lain sebagainya.
- Cordova/ Phonegap : Cordova memiliki fungsi yang sama seperti ionic. Adobe adalah perusahaan Induk dari Cordova. Kita memerlukan JDK dan juga ADT untuk mengembangkan aplikasi mobile menggunakan Cordova.
- Xamarin : Adalah tools yang bisa kita gunakan untuk membuat aplikasi lintas platform menggunakan bahasa pemrograman C#.
- Flutter : Ini adalah framework yang cukup populer dan didukung oleh Google. Dengan Flutter kita bisa membuat mobile app berbasis Android dan iOS menggunakan bahasa pemrograman Dart.
Kekurangan dan Kelebihan
Beberapa kelebihan dan kekurangan dari Aplikasi Hybrid yaitu :
No | Kelebihan | Kekurangan |
1 | Proses pengembangan jauh lebih mudah dan murah | Performa tidak akan bisa menyaingi aplikasi native |
2 | Aplikasi bisa berjalan di beberapa platform sehingga menghemat untuk menghire developer | Kurangnya dukungan untuk mengakses fitur bawaan dari perangkat mobile |
Sama seperti Native aplikasi Hybrid bisa juga kita publish ke toko aplikasi seperti Playstore dan Appstore.
Aplikasi Web
Jika kita pernah mengakses suatu website dan ada tambahan huruf ” m ” pada awal urlnya maka web tersebut bisa dikatakan aplikasi web. Contohnya ketika kita mengakses facebook pada browser maka akan tampil alamat : m.facebook.com.
Aplikasi mobile web berarti dikembangkan penuh menggunakan bahasa pemrograman web. UI/ UXnya bisa kita sesuaikan sehingga benar-benar menjadi mirip dengan aplikasi nativenya. Sayangnya, aplikasi mobile yang kita buat menggunakan web tidak bisa dipublish ke toko aplikasi seperti Playstore dan Appstore.
Belajar Membuat Aplikasi dengan Android Studio
Jika kamu tertarik untuk mempelajari cara membuat aplikasi android studio. Kami sudah menyediakan tutorial yang mudah dan praktis. Silahkan akses melalui tautan dibawah ini.
- Tutorial Lengkap Belajar Android untuk Pemula dengan Android Studio
- Belajar Android Studio melalui 4 Ebook Agar Mudah dan Terarah (dilengkapi Studi Kasus)
Penutup
Saatnya kamu memilih mau mengembangkan aplikasi mobile native, hybrid, atau web?. Semoga bermanfaat dan jangan lupa share agar manfaatnya tersebar lebih luas lagi.
Sumber Gambar Utama : https://gbksoft.com